Menunggu
di ujung pelangi
“ Dahulu kala di sebuah negeri yang setiap harinya
berpelangi menawan, hiduplah seorang putri yang cantik jelita namanya Putri
Bintang dari kerajaan pelangi. Putri yang diharuskan hidup sendiri untuk sebuah
alasan tertentu . . . tapi yang pasti, dalam hati si putri menangis karena
hatinya selalu menanti kehadiran pangeran yang selama ini diimpikannya . . .
pangeran yang selalu hadir di setiap mimpinya . . . pangeran yang tidak pernah
dilihat rupanya . . .”
“Sampai suatu hari, saat putri
sedang berjalan-jalan keluar kerajaan bertemulah dia dengan seorang pangeran
yang sedang merantau ke negeri pelangi . . . sang putri tahu, kalau hatinya
telah memilih sosok pangeran itu. Dialah sosok pangeran yang telah lama dicari putri
bintang. Begitu pula dengan hati pangeran, mereka berdua sadar kalau mereka
berdua saling mencintai. Tapi sayang, sang pangeran tidak bisa mengakuinya
karena putri bintang tidak boleh mencintainya . . . dan pangeran tahu akan hal
itu . . . putri bintang tidak boleh merasakan . . .cinta. itu ketentuan yang
harus mereka hadapi.”
“Dan suatu hari, saat akhirnya
sang pangeran harus pergi ke negeri lain dan meninggalkan negeri pelangi untuk
melanjutkan perjalanannya . . . ketika itulah sang pangeran memutuskan untuk
menyatakan perasaannya pada si putri bintang namun ternyata waktu tidak
mengizinkannya. Sebelum pergi pangeran berpesan
. . . ‘ putri maukah kamu menungguku di ujung pelangi sampai sebuah
pelangi muncul kembali di negerimu? aku berjanji akan berada disana untuk
mengatakan sesuatu padamu . . .’ si putripun mengangguk, meskipun dia nggak
mengerti apa maksud ucapan pangerannya. Karena kan pelangi memang sudah ada di
negeri ini setiap harinya . . . buat apa . . . buat apa dia menunggu lagi
datangnya pelangi ?”
“ Lalu setelah pangeran pergi,
barulah si putri mengerti kepergian pangeran membuat pelangi di negeri itu ikut
menghilang. Akhirnya putri sadar kalau pelangi itu tercipta karena hatinya . .
. dan begitu hatinya hancur karena cinta, pelangi di negeri itu pun akan ikut
menghilang , itulah alasannya mengapa putri bintang tidak bileh merasakan cinta
. . . cinta itu berbahaya bagi seorang yang tidak telah ditunjuk oleh takdir. Pelangi
di negeri pelangi tidak boleh musnah. Dan untuk itu harus ada satu orang yang
berkorban . dia adalah . . . putri bintang.”
“ Setelah menunggu berhari-hari
dan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun , pelangi tidak pernah muncul kembali
di negeri pelangi. Hujan pun tidak pernah bisa menghidupkan pelangi. Itu kenyataannya,
dan putri bintang berusaha keras untuk
tetap tegar. Dia tidak mau menangis karena dia percaya dengan pangerannya. Suatu
saat, pasti. Pasti pangerannya akan datang kembali saat pelangi muncul,”
“ Sampai akhirnya penantian
bertahun-tahun putri bintang tidak memberikan hasil apapun. Pelangi tidak pernah
menampakkan dirinya lagi . . . akhirnya hati putripun menangis. Matanya menitikan
air mata pertamanya, dia menangis karena pangerannya. Menangis karena dia ingin
terus percaya dengan pangerannya, meski pelangi tidak akan pernah muncul untuk
selamanya . . .”
“ Tapi siapa sangka kalau satu
keajaiban terjadi detik itu, ketika butir air mata yang terakhir sebelum air
matanya kering itu menyentuh tanah. Titik air matanya itu kembali melayang dan
membentuk sebuah pelangi yang sangat indah . . . pelangi dua belas warna yang
jauh lebih indah bila dibandingkan dengan pelangi yang pernah menghiasi negeri
itu sebelumnya.”
“ Putri bintang pun langsung
berlari mencari ujung pelanginya . . . dan akhirnya, ternyata penantiannya
tidak sia-sia. Ketika putri sampai di ujung pelangi ternyata sang pangeran . .
. sosok yang sangat dirindukannya selama ini memang sudah berada disana. Dihadapan
mata putri bintang, pangeran tidak berbohong dan keyakinan putri bintang selama
ini terbukti. Sang pangeran datang sambil membawakan sebuah toples yang
berisikan kunang-kunang untuk putri bintang.”
“ Akhirnya pangeran mengutarakan
isi hatinya pada putri bintang. ‘ putri, aku kembali . . .’ tangis putri
bintangpun menderas. ‘ aku tahu pangeran, pasti kamu akan kembali . . .’ dan
sejak saat itu, pelangi dua belas warnalah yang terus hidup menghiasi negeri
pelangi. Putri bintang akhirnya bisa berbahagia karena cinta dan tinggal
selama-lamanya bersama sang pangeran di negeri pelangi.”