Senin, 24 September 2012

Two years ago


Jam menunjukkan pukul 7.15 karena sedang mengadakan ujian tengah semester banyak orang yang berkeliaran di sekitar sekolah ada yang sedang sibuk menghafal materi, ada yang sibuk mencari ruang ujian ataupun hanya sekedar duduk di tangga.
Rena menaiki tangga dengan terburu-buru menuju ruang 5 gedung kelas x sambil menahan sakit di kakinya yang terkilir sejak kemarin setelah setengah perjalanan menuju kelas, dia bertemu dengan seorang teman lama yang sangat dia kenali dia bernama Putra.
“Re, Aprilio nih” sambil menunjuk seseorang yang duduk di sampingnya. Rena hanya bisa tersenyum dan berjalan kembali menuju lantai 3, sesampainya disana Rena hanya terdiam dan duduk terpaku di lantai sambil menatap pintu kelas yang tertutup. Yah 2 tahun yang lalu, di tempat yang sama di waktu dan suasana yang sama telah menjadi masalalu yang selalu Rena ingat.
Di pagi yang cerah disaat Rena menuju kelas yang sama, 2 tahun yang lalu dia melihat Aprilio sedang duduk di lantai sambil membuka buku fisika.
“Belajar ya ?” ucap Rena
“iya dong, boleh pinjem catatannya” sambil menyodorkan tangan
“nih, kok sendirian yang laen kemana ?”
“gak tau deh padahal udah mau masuk”
Setelah percakapan yang singkat teman-teman yang lain sudah bermunculan dan inilah kebiasaan mereka hanya berani berbicara apabila salah satunya yang memulai percakapan duluan dan ketika banyak orang yang bermunculan mereka hanya memilih diam. Sebelum masuk ruangan ujian, Rena sempat berbicara kepada Aprilio.
  “doain ya biar lancar ujiannya”  saling bersalaman
  “iya pasti bisa dan lancar kok” sambil tersenyum kearah Reta
Tatapan itu, senyuman itu senyuman 2 tahun yang lalu keramahan 2 tahun yang lalu, Sifat manja dia 2 tahun yang lalu, sikap perhatian dia 2 tahun yang lalu, seorang abang 2 tahun yang lalu, seorang sahabat 2 tahun yang lalu, semua berhubungan tentang seseorang 2 tahun yang lalu. Tanpa disadari butiran kecil di pipi yang sering kita sebut air mata sudah bercucuran sekarang, Rena hanya berusaha mengusapnya dengan kerudung yang dikenakannya. Kemudian dia teringat dimana hari terakhir ujian semesteran yang lalu, Aprilio menemani Rena yang belum dijemput oleh kakaknya dan merekapun berbicara tentang banyak hal. Rena nyaman dengan sikap Aprilio saat itu karena mereka adalah seorang sahabat, sahabat, dan hanya sekedar sahabat sejati namun sekarang keadaan sudah berbalik semuanya sudah berubah dan mungkin itu yang membuat Rena tidak akan melupakan masalalu itu.
  “dorrrr” puput mengangetkannya
  “apaan sih put” sambil berbalik badan dan mengusap air matanya
  “kenapa lo? Sakit” ucapnya
  “gak Cuma ngantuk aja kok”
  “mau ulangan nih kok bisa ngantuk sih”
  “ya bisa lah udah ah gua mau belajar”
Rena pun hanya bisa menghela nafas panjang dan melupakan pemikirannya yang tidak mau dia ingat namun semakin tidak diingat pasti akan selalu teringat selamanya.

Tidak ada komentar:

Pengikut