Jam menunjukkan pukul 7.15 karena sedang
mengadakan ujian tengah semester banyak orang yang berkeliaran di sekitar
sekolah ada yang sedang sibuk menghafal materi, ada yang sibuk mencari ruang
ujian ataupun hanya sekedar duduk di tangga.
Rena menaiki tangga dengan terburu-buru
menuju ruang 5 gedung kelas x sambil menahan sakit di kakinya yang terkilir
sejak kemarin setelah setengah perjalanan menuju kelas, dia bertemu dengan
seorang teman lama yang sangat dia kenali dia bernama Putra.
“Re, Aprilio nih” sambil menunjuk seseorang
yang duduk di sampingnya. Rena hanya bisa tersenyum dan berjalan kembali menuju
lantai 3, sesampainya disana Rena hanya terdiam dan duduk terpaku di lantai
sambil menatap pintu kelas yang tertutup. Yah 2 tahun yang lalu, di tempat yang
sama di waktu dan suasana yang sama telah menjadi masalalu yang selalu Rena
ingat.
Di pagi yang cerah disaat Rena menuju kelas
yang sama, 2 tahun yang lalu dia melihat Aprilio sedang duduk di lantai sambil
membuka buku fisika.
“Belajar ya ?” ucap Rena
“iya dong, boleh pinjem catatannya” sambil menyodorkan tangan
“Belajar ya ?” ucap Rena
“iya dong, boleh pinjem catatannya” sambil menyodorkan tangan
“nih, kok sendirian yang laen kemana ?”
“gak tau deh padahal udah mau masuk”
Setelah
percakapan yang singkat teman-teman yang lain sudah bermunculan dan inilah
kebiasaan mereka hanya berani berbicara apabila salah satunya yang memulai
percakapan duluan dan ketika banyak orang yang bermunculan mereka hanya memilih
diam. Sebelum masuk ruangan ujian, Rena sempat berbicara kepada Aprilio.
“doain ya biar lancar ujiannya” saling bersalaman
“doain ya biar lancar ujiannya” saling bersalaman
“iya pasti bisa dan lancar kok” sambil
tersenyum kearah Reta
Tatapan
itu, senyuman itu senyuman 2 tahun yang lalu keramahan 2 tahun yang lalu, Sifat
manja dia 2 tahun yang lalu, sikap perhatian dia 2 tahun yang lalu, seorang
abang 2 tahun yang lalu, seorang sahabat 2 tahun yang lalu, semua berhubungan
tentang seseorang 2 tahun yang lalu. Tanpa disadari butiran kecil di pipi yang
sering kita sebut air mata sudah bercucuran sekarang, Rena hanya berusaha
mengusapnya dengan kerudung yang dikenakannya. Kemudian dia teringat dimana
hari terakhir ujian semesteran yang lalu, Aprilio menemani Rena yang belum dijemput
oleh kakaknya dan merekapun berbicara tentang banyak hal. Rena nyaman dengan
sikap Aprilio saat itu karena mereka adalah seorang sahabat, sahabat, dan hanya
sekedar sahabat sejati namun sekarang keadaan sudah berbalik semuanya sudah
berubah dan mungkin itu yang membuat Rena tidak akan melupakan masalalu itu.
“dorrrr” puput mengangetkannya
“apaan sih put” sambil berbalik badan dan mengusap air matanya
“apaan sih put” sambil berbalik badan dan mengusap air matanya
“kenapa lo? Sakit” ucapnya
“gak Cuma ngantuk aja kok”
“mau ulangan nih kok bisa ngantuk sih”
“ya bisa lah udah ah gua mau belajar”
Rena
pun hanya bisa menghela nafas panjang dan melupakan pemikirannya yang tidak mau
dia ingat namun semakin tidak diingat pasti akan selalu teringat selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar