Kamis, 27 Desember 2012

(Dongeng)

-->
kisah putri pilu dan pangeran penyesalan

Di sebuah negeri antah berantah hiduplah seorang pangeran yang bernama penyesalan, sesungguhnya dia memiliki nama yang bagus namun pada  abad yang amat lampau dia dijuluki pangeran penyesalan karena dia memiliki sebuah kisah masalalu yang sangat menyedihkan. Kisah ini dimulai ketika sang pangeran menyukai seseorang namun dia tidak mampu mengucapkan apa-apa, dia hanya bisa melihat dari jauh sosok yang dia sukai tanpa berbuat apapun . Zaman dahulu di kerajaan dia tidak punya siapa-siapa yang bisa dia ajak curhat (kalo bahasa kerennya sekarang) tapi dia mempunyai buku agenda yang selalu dia isi setiap harinya, dia mulai menulis apa yang dirasakannya melalui tulisan sederhana.
“13 agustus 1996”
Suara ini tercekat seolah terhalang sesuatu yang tidak bisa aku singkirkan, tangan terasa kaku , lidah terasa kelu tidak bisa mengucapkan sepatah katapun, mata hanya terkedip menisyaratkan suatu petanda bahwa aku ingin sekali mengucapkan selamat hari ulang tahun putri.
Agenda pertama berisikan seuntai kalimat yang pendek namun penuh arti, pangeran tersebut lalu merobek kertas itu lalu digulungnya dan dimasukkan kedalam peti kemudian di setiap hari-harinya dia hanya bisa terus begitu tanpa bisa mengutarakan isi hatinya sesungguhnya. Suatu saat dimana menjadi hari terakhir pangeran melihat sang putri karena hari ini adalah hari kematian sang putri tepat pada tanggal kelahirannya, namun sang pangeran tidak juga bisa jujur atas perasaannya. Pada suatu saat sang pangeran mengetahui sesuatu yang sangat membuatnya merasa menyesal karena kesempatannya dahulu tidak bisa dia gunakan malahan sang pangeran mensia-siakannya yaitu dia mengetahui betapa dalam dan besar cinta sang putri terhadapnya sampai-sampai menjelang akhir hayatnyapun sang putri masih berharap bahwa sang pangeran menyatakan perasaannya kepadanya walaupun dia tahu itu tidak mungkin terjadi, bahwa sesuatu yang menunggu terlalu lama akan membuat seseorang itu jenuh, sedih dan memendam perasaan yang sangat-sangat menyakitkan menunggu seseorang yang memberi harapan hampa, kosong, walaupun sang putri tahu bahwa sang pangeran juga manyukainya. Terkadang pilihan membuat kita akan terhanyut didalamnya, kita bingung yang mana yang harus diprioritaskan dalam hidup  yaitu kehidupan berjalan maju atau memilih cinta yang terus akan berjalan mundur dan menjauh. Terkadang sesuatu yang lebih nyata kita sia-siakan namun sesuatu yang berada dia alam khayal kita utamakan, dan akhirnya sang pangeran merasa menyesal dan sang putri sampai akhir hayatnya tidak mengetahui apakah perasaannya terbalaskan atau tidak dan saat itu juga dongeng ini menyebar, sesungguhnya dongeng ini tidak mempunyai judul namun bagi pembacanya merasa judul yang tepat mengenai kisah ini adalah kisah putri pilu dan pangeran penyesalan. Yah sang putri pilu itu terlalu menyedihkan untuk mencintai seseorang dan sang pangeran penyesalan harus meratapi nasib seumur hidupnya dan menyadarkan sesuatu apapun yang kita rasakan saat itu seharusnya kita utarakan jangan menunggu dan terus menunggu dan mengulur waktu sampai akhirnya kita menyesali waktu yang terbuang dan itu membuat kita menyesal.


“Sekian kisah putri pilu dan pangeran penyesalan"

Tidak ada komentar:

Pengikut