kisah
putri pilu dan pangeran penyesalan
Di sebuah negeri antah berantah
hiduplah seorang pangeran yang bernama penyesalan, sesungguhnya dia memiliki
nama yang bagus namun pada abad yang
amat lampau dia dijuluki pangeran penyesalan karena dia memiliki sebuah kisah
masalalu yang sangat menyedihkan. Kisah ini dimulai ketika sang pangeran menyukai
seseorang namun dia tidak mampu mengucapkan apa-apa, dia hanya bisa melihat
dari jauh sosok yang dia sukai tanpa berbuat apapun . Zaman dahulu di kerajaan
dia tidak punya siapa-siapa yang bisa dia ajak curhat (kalo bahasa kerennya
sekarang) tapi dia mempunyai buku agenda yang selalu dia isi setiap harinya,
dia mulai menulis apa yang dirasakannya melalui tulisan sederhana.
“13 agustus 1996”
Suara ini tercekat seolah terhalang
sesuatu yang tidak bisa aku singkirkan, tangan terasa kaku , lidah terasa kelu
tidak bisa mengucapkan sepatah katapun, mata hanya terkedip menisyaratkan suatu
petanda bahwa aku ingin sekali mengucapkan selamat hari ulang tahun putri.
Agenda pertama berisikan seuntai
kalimat yang pendek namun penuh arti, pangeran tersebut lalu merobek kertas itu
lalu digulungnya dan dimasukkan kedalam peti kemudian di setiap hari-harinya dia
hanya bisa terus begitu tanpa bisa mengutarakan isi hatinya sesungguhnya. Suatu
saat dimana menjadi hari terakhir pangeran melihat sang putri karena hari ini
adalah hari kematian sang putri tepat pada tanggal kelahirannya, namun sang
pangeran tidak juga bisa jujur atas perasaannya. Pada suatu saat sang pangeran
mengetahui sesuatu yang sangat membuatnya merasa menyesal karena kesempatannya
dahulu tidak bisa dia gunakan malahan sang pangeran mensia-siakannya yaitu dia
mengetahui betapa dalam dan besar cinta sang putri terhadapnya sampai-sampai
menjelang akhir hayatnyapun sang putri masih berharap bahwa sang pangeran
menyatakan perasaannya kepadanya walaupun dia tahu itu tidak mungkin terjadi,
bahwa sesuatu yang menunggu terlalu lama akan membuat seseorang itu jenuh, sedih
dan memendam perasaan yang sangat-sangat menyakitkan menunggu seseorang yang memberi
harapan hampa, kosong, walaupun sang putri tahu bahwa sang pangeran juga
manyukainya. Terkadang pilihan membuat kita akan terhanyut didalamnya, kita
bingung yang mana yang harus diprioritaskan dalam hidup yaitu kehidupan berjalan maju atau memilih
cinta yang terus akan berjalan mundur dan menjauh. Terkadang sesuatu yang lebih
nyata kita sia-siakan namun sesuatu yang berada dia alam khayal kita utamakan,
dan akhirnya sang pangeran merasa menyesal dan sang putri sampai akhir hayatnya
tidak mengetahui apakah perasaannya terbalaskan atau tidak dan saat itu juga dongeng
ini menyebar, sesungguhnya dongeng ini tidak mempunyai judul namun bagi
pembacanya merasa judul yang tepat mengenai kisah ini adalah kisah putri pilu
dan pangeran penyesalan. Yah sang putri pilu itu terlalu menyedihkan untuk
mencintai seseorang dan sang pangeran penyesalan harus meratapi nasib seumur
hidupnya dan menyadarkan sesuatu apapun yang kita rasakan saat itu seharusnya
kita utarakan jangan menunggu dan terus menunggu dan mengulur waktu sampai akhirnya
kita menyesali waktu yang terbuang dan itu membuat kita menyesal.
“Sekian kisah putri pilu dan pangeran penyesalan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar