Rabu, 22 Juni 2011
Adakalanya hidup ini tidak sederhana. Hidup tidak hanya tentang hitam dan putih. Ada juga abu-abu.
Namun, maukah kamu berhenti menjadi abu-abu dalam hal ini?
Aku butuh terang… dan aku mau kamu yang memberikan terang itu untukku.
Hari yang Sama
Kamu bergeming. Diam.
Jangan salahkan aku jika masih saja ada celah untukku meragu.
Kamu terlalu samar untuk kubaca.
Kamu mau aku mengartikan semua pertanda itu sendiri?
Aku khawatir akan melakukan kesalahan.
Bisakah kamu mengeja aksara demi aksara agar aku tak lagi buta tentang kita?
Selasa , 28 Juni 2011
Ini permainan macam apa?
Kenapa aku tak juga mau berhenti meskipun kekalahan sudah menderaku bertubi-tubi?
Hari yang Sama
Di sini hujan deras.
Aku jadi teringat kamu dan seketika khawatir menyusupiku begitu saja.
Senin , 8 Agustus 2011
Tiba-tiba aku ingat saat kamu membuatku patah hati seminggu lewat yang lalu.
Aku menyebutnya “patah hati”. Silakan saja tertawakan!
That was first time for me… terserah mau percaya atau tidak.
Ternyata rasanya sakit… dan aku menangis!
Entah kenapa, hanya saja aku merasa bodoh. Sangat bodoh karena sudah menaruh harapan padamu.
Aku benci pertentangan tetapi nyatanya hatiku terus diliputi pertentangan tentang kamu.
Setengah hatiku berseru agar aku move on. Aku harus terus berjalan karena kamu sama sekali bukan tempat untukku berhenti.
Separuh sisanya mengajakku untuk bersandar pada kenyataan bahwa sebenarnya aku massih menginginkanmu.
Dan kamu sudah tahu, kan, bagian hatiku yang mana yang menang?
I need you.
Entahlah itu kekalahanku yang keberapa.
Lihatlah! Kamu selalu menang dariku.
Rabu, 17 Agustus 2011
Jatuh cinta, patah hati, lalu jatuh cinta lagi, dan mungkin akan patah hati lagi.
Masih dengan orang yang sama: kamu.
Aku tahu, suatu saat nanti aku akan lelah sendiri.
Kamis, 25 Agustus 2011
Yang tidak kusuka saat sendiri adalah aku tidak bisa mencegah diriku untuk tidak berharap kamu menemaniku saat itu juga.
Hari yang Sama
Aku ingat kamu.
Salahkah jika aku berharap di sana kamu juga sedang mengingatku?
Jum’at, 2 September 2011
Aku mulai merasa ini percuma. Sia-sia.
Kamu masih saja abu-abu.
Kamu mau bilang lagi bahwa aku kekanak-kanakkan?
Terserah katamu, tapi aku rasa aku mulai lelah mencari arti sendirian.
Sabtu, 10 September 2011
Baiklah. Sekarang sudah cukup jelas. Meskipun entah apa seharusnya arti yang memaknai aku dan kamu, rasanya sekarang itu tak penting lagi bagiku.
Benar katamu. Aku belum melihat dunia yang sebenarnya. Aku belum tahu banyak hal.
Aku masih polos, ya?
Aku terlalu bodoh dan kekanakkan. Iya, kan?
Aku sempat berpikir bahwa kamu telah mempermainkan aku.
Tapi rasanya itu pemikiran yang terlalu jahat.
Bukankah aku sendiri yang sudah mempermainkan hatiku?
Harusnya sejak awal aku tidak perlu terlalu melibatkan hatiku untuk segala sesuatu tentang kamu.
Mulai sekarang aku akan belajar untuk itu. Akan segera kubuang semua harapan tentangmu ke tong sampah.
Aku harus kembali bebas, tanpa harapan dan tanpa keinginan apa pun tentang kamu.
Rabu , 14 September 2011
Bagaimanapun usaha yang aku lakukan, sebenarnya aku sadar bahwa aku masih menginginkan kamu.
Jum’at, 23 September 2011
Aku benci sekali saat aku selalu saja mengingat mu .....
Sabtu , 15 Oktober 2011
Ku rasa aku mulai frustasi dan bosan. Aku membutuhkanmu dan seringkali aku benci saat ingat hal itu. Aku hanya butuh ditemani. Percayalah! Aku hanya tidak suka sendirian. Itu saja.
Aku semakin menyadari sejauh mana aku menyukaimu . Aku kesal pada diriku dan lebih kesal lagi karena ternyata tidak mudah untuk berhenti menyukai kamu.
Aku tahu, aku lelah. Aku jadi berpikir, mungkin aku salah karena telah memilih terus bertahan untuk kamu.
Aku mulai berpikir bahwa semua yang aku lakukan tidak lebih karena sebuah obsesi. Dan setahuku, terobsesi akan menjadikan kita orang yang menyedihkan. Begitulah aku sekarang….
Aku mulai tidak yakin terhadap apa pun yang aku rasakan padamu sekarang. Aku hanya butuh ditemani dan sedang tidak ingin berpikir lebih rumit daripada itu.
Kamis , 20 Oktober 2011
Bodohnya diriku yang selalu
bisa memaafkanmu, selalu bisa bersikap biasa di hadapanmu padahal di dalam hati
aku sangatlah merasa terluka ??
Jum'at , 18 november 2011
Lagi lagi aku sabar dan setia
menunggunya dan selalu bisa menunggu tanpa bisa melakukan hal yang lebih baik
dari itu ....
Rabu , 30 november 2011
Berusaha melupakannya dan itu
adalah hal yang tersulit yang aku lakukan selama ini, ibaratkan berjalan
ditempat tanpa harus melangkah maju ataupun melangkah mundur ke belakang.
*****
Zahra menghela napas saat menutup buku harian berwarna coklat yang sedari tadi dibaca lembar demi lembar olehnya hingga halaman terakhir yang tertulis di dalam buku itu. Beberapa saat ia tampak seperti sedang menimbang sesuatu sampai akhirnya dengan satu gerakan cepat ia melemparkan buku itu ke tempat sampah yang ada di salah satu sudut ruangan.
dia kembali menarik napas panjang kemudian mengembuskannya pelan. Ia kini sudah memantapkan hati. Ia tahu bahwa ia tidak bisa lebih lama lagi berdiam diri di satu titik yang membuatnya bertahan selama ini. Ia tahu, ia harus segera beranjak pergi. Ia juga tahu bahwa tidak ada artinya lagi bertahan di
Sudah seharusnya semua harapan kosong itu dibuang jauh, pikir nya. Biar saja selamanya laki-laki itu tetap abu-abu. dia tak lagi peduli. Ia sudah terlampau lelah menunggu laki-laki itu memberi terang yang ia mau.
"Selamat tinggal" dia bergumam lirih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar