Selasa, 21 Februari 2012

NASKAH DRAMA




NASKAH DRAMA


NAMA KELOMPOK :
AYU DIAN PAMUNGKAS BERPERAN SEBAGAI PERAMAL
BERLIANA MEYTIARAULI. S BERPERAN SEBAGAI GADIS KOREK API
HERIYANSYAH BERPERAN SEBAGAI KAKEK 
M. SHAZA FEBRI. R BERPERAN SEBAGAI PANGERAN
MARETIYA AZZAHRA SANI BERPERAN SEBAGAI IBU
NADIA RAYHANA . T BERPERAN SEBAGAI ORANG SOMBONG
WINDA PUSPITA DEWI BERPERAN SEBAGAI RENTENIR


GADIS KOREK API
Prolog:
Bella adalah seorang gadis yatim piatu yang hidup sendirian di rumah peninggalan orang tuanya.
 
Setting 1:
Pagi hari di sekolah, sedang ramai pembicaraan mengenai undangan pesta ulang tahun seorang cewek yang cukup tenar di sekolah itu yang bernamaFiola. Ia mengundang semua orang di sekolah itu, yang datang pada pesta itu harus memiliki pasangan atau jika tidak maka tidak diperbolehkan ikut serta. 
 
Fiola :”Hei, datang ya semua…!!! Ke pesta ulang tahunku yang ke-17. Jangan lupa bawa pasangan masing-masing atau kalian hanya akan berdiri di luar pagar dan menkmati pesta diluar, HAHAHAHA.”
Bela : “Huh !Sombongnya dirimu itu Fiola ! baru mengadakan pesta seperti itu saja sudah sombong !” (melirik sombong)
Fiola : “ Heh! Memangnya kenapa ? gak suka ?! Gak suka ya gak usah datang , susah amat !”
Bela : “Nah ! kamu pikir syarat konyolmu itu membuatku takut, hah ? hoho .. Sorry ya ! Banyak yang mau jadi pasanganku”.
Fiola : “ih masaa ? Buktiin kalau gitu , datang besok dan bawa pasanganmu ! Gimana ?
Bela : “Kau kira aku takut ? ayo ! akan aku buktikan nanti ! kau lihat saja setampan apa pasanganku !”

Set 2
Di perjalanan menuju rumah .
.
Bela : “Aduh, dapat dimana ini pangeran tampan yang mau ke pesta dengan aku ? Emangnya ada yang mau ? Itu pertanyaannya ?”

Ternyata di perjalanan pulang , Bela bertemu dengan seorang nenek tua yang sangat aneh 
 
Nenek : “Hei kamu ! kemari cepat !”
Bela : “Ih, memang nenek siapa ? Nyuruh-nyuruh saya seperti itu kenal juga engga !”
Nenek :” Makanya kenalan dulu , kemari cepat !”

Bela pun menghampiri nenek itu .

Bela : “Kenapa sih nek ?”
Nenek : “ Aku ini peramal , bukan sekadar nenek tua yang kamu kira!”
Bela : “Ohya ? apa iya nenek peramal ? pasti nenek orang sakti ya ? Waah aku mau minta tolong deh kalau gitu ..”
Nenek : “ Nah ? Kenapa kamu jadi minta tolong . Padahal tadi kamu marah-marah !”
Bela : “Hehehe , yak an tadi belum kenal , kalau sekarang sudah akrab “
Nenek : “ Akrab ? Ih .. males banget akrab sama kamu .”
Bela : “ Ah nenek , tolong saya dong .. nenek ini pasti orang sakti kan .. yayaya ?”
Nenek : “ Mau minta tolong apa memang ?”
Bela : “ Gini ceritanya , temanku akan mengadakan pesta dan aku di undang. Namun syarat ke pesta itu harus memiliki pasangan. Nah , saya gak punya pasangan nek. Nenek tolongin saya dong dapetin pasangan dalam waktu 24jam .”
Nenek :”udah?segitu saja Masalahnya? Yaahhh… itu mah gampang” (tertawa terkikik)
Bela :”Gampang? Gimana caranya”

Nenek itu merogoh saku dalamnya dan mengambil korek api di dalamnya.

Nenek :nih, pakai korek ini. Ampun buat dapetin pasangan.”
Bela :”korek? Api? Nah nenek ini sudah gila yaa? Mana ada orang muncul dari korek api?”
Nenek :”weitsss… coba dulu nanti baru kamu tahu hasilnya”
Bela :”gak yakin deh berhasil, tapi ya sudah deh saya coba dulu, makasih nenek!”
Nenek ;” eh, mau kemana? Bayar dulu dong, zaman sekarang mau gratisan?”
Bela :”lho? Bayar juga? Kan tadi nenek yang manggil saya. Masa saya bayar?”
Nenek :”saya juga butuh uang, udah mana cepet bayar!’’
Bela :”aduh, ini nenek ternyata matre juga”.(mengeluarkan uang)
Nenek :”kalo gak matre di dunia ini miskin tau”.
Bela :”hehehe iya juga yaa, makasih yaa nenek.”

Set 3
Sampai di rumah Bela mencoba korek itu 
 
Bela :”masa sih ini korek bisa datangin pangeran? Setahu saya korek mah fungsinya buat ngidupin api, buat bakar sampah, masa tiba-tiba keluar pangeran? Ah, coba aja deh itu nenek kan sakti siapa tahu aja beneran”.
(bela menghidupkan korek api pertama)

Wusshhhh!!! Suara datang muncul kakek si Bela yang sudah meninggal

Hansen:”bela cucuku apa kabarmu?”
Bela :”lho? kok kakek disini? Kakek kan seharusnya sudah di alam baka”.(ketakutan)
Hansen:”ikut kakek saja yuk bela! Kakek tidak tega melihat kamu hidup melarat di dunia”.(bergerak menghampiri bela)
Bela :”ih. Gak mau ah! Saya masih banyak dosa kek buat mati, belum siap”.
Hansen:”kakek hidupnya di surga kok, jadi kamu tenang saja”.
Bela :”aduh kek, bela itu sekarang lagi butuhnya seorang untuk pasangan ke pesta dansa. Bukan pasangan buat pergi ke surga. Pokoknya bela gak mau!gak siap!”.
(akhirnya korek pertama pun habis terbakar dan si kakek menghilang sekejap. Bela mencoba menghidupkan korek untuk kedua kalinya)

Wusshhh!!! Suara itu terdengar lagi

Set 4
Bela :”pangeran..pangeran..semoga kali ini pangeran tampan”.(memohon)
Bu lina:(menatap tajam ke arah bela)”bayarrrrrrr utangmuuuuu!!!”
Bela :”lho? Kok ibu bisa disini? Ibu bukannya sudah meninggal 3 hari yang lalu? Kenapa balik lagi? Aduuhhh!!’’
Bu lina:”heh! Kamu yang manggil saya tahu. Sudah jangan banyak bicara! Bayar cepat hutangmu! Dari dulu sampai sekarang hutangmu itu ditumpukkk terus sampai segunung! Cepat bayar!”
Bela :”aduh bu, maaf yaa saya ini sekarang lagi krisis bu.. tak ada uang bu, bener deh. Lagian ibu kan sudah mati, toh kalo memang ibu sudah disana kan uang juga gak berguna kan, mau beli apa memang di alam baka ada kantin?!”.
Bu lina:”ya tentu ada lah di surga itu banyak restaurant tau, bahkan tempat tidur aja ada”
Bela : “wah, keren . . tapi untuk sekarang saya belum ada uang bu, mungkin lain kali aja ya kalau saya udah ada di surga baru saya bayar utangnya. (memasang wajah memelas)
Bu lina:” baiklah kalau begitu saya akan menunggu kedatanganmu”.
Bela :”huh, untung saya pinter ngeles jd gak kena tagih sekarang deh utang saya”.
(akhirnya korek kedua pun habis terbakar dan sang rentenir itu menghilang sekejap. Bela mencoba menghidupkan korek untuk terakhir kalinya)

Wusshhh!!! Suara itu terdengar lebih tenang dan lembut 
 
Set 5
Bela :”wah jangan-jangan ini pangeran, pasti pangeran”.(kegirangan)
Mama :”anakku, apakah ini anakku”.
Bela :”mamaaaa. Ini beneran mama kan ?”.
Mama :”iya nak ini mama, mama kangen sekali dengan mu. Tidak terasa kamu sekarang sudah besar dan sangat cantik nak”.
Bela :”bela juga kangen sama mama, kenapa mama baru sekarang datengnya ? bela kesepian ma di sini”.
Mama :”maaf nak, sebenarnya mama tidak tega meninggalkan kamu di dunia ini maka dari itu mama akan membawamu ke surga sekarang !”.
Bela :”aduh ma, aku tuh lagi butuhnya pangeran kenapa jadi mama yang keluar?”.
Mama :”ayolah ikut mama saja ke alam baka, dan kamu akan hidup bahagia disana dengan mama”.
Bela :”aaah takut ! udah ah ma.. mama tenang aja ya di surga, aku nyusulnya nanti aja kalo amal baik aku sudah segunung. Ya..ya..”. (memohon)
Mama :”baiklah kalau begitu mama akan menunggumu, kamu jaga diri baik-baik ya nak”.
(Wussshhhh !! mama bela pun meghilang dan bela segera menghidupkan sebatang korek api yang lainnya dan sesosok tubuh muncul dan sang pangeran datang).
Set 6
Seorang pangeran muncul bersama peri yang cantik

Pangeran `:”hei, cantik…!”
Bela :”ahhh, akhrinya ketemu juga sama yang benar-benar pangeran”(senyum simpul)
Pangeran:”ketemu? Memang lagi cari siapa?”
Bela :”cari pangeran tampan yang bisa diajak ke pesta dansa nanti”
Pangeran:”ih, demi apa saya ganteng?”(tertawa)
Bela :”gak banget-banget sih sebenarnya. Tapi seenggaknya kan gak malu-malu in kalo dibawa.(tertawa).
Pangeran:”siapa bilang saya mau ke pesta sama kamu. Pangeran tampan seperti saya ke pesta bareng gadis buruk seperti kamu”.
Bela:”buruk?!!!! Heh! jangan sok kegantengan ya kamu! Aduuhhhhh kenapa dari tadi gak ada yang benar sih yang keluar! Wuh! Susah benar cari orang yang benar!”(menggerutu).
Pangeran:”lho?!! Kok kamu jadi marah-marah? Gak suka? Gak terima? Sana ngadu pengadilan!”(marah-marah)
Bela:”pengadilan?? Sejak kapan di dunia pangeran ada pengadilan?. Eh! Lagian itu orang siapa sih yang kamu bawa? Dari tadi Cuma berdiri senyum-senyum kaya orang gila disana”.
Peri:”heh! jangan sembarangan kamu! Cantik begini dibilang orang gila”(menggerutu)
Pangeran:”iyaa, cantikan dia tahu dari kamu! Seenaknya menghina orang!”
Bela:”kalian ini pasangan aneh! Satunya ngotak satunya nyebelin cocok benar!”
Pangeran:”lho? Kamu kok jadi marah? Memang orang-orang yang muncul denganku itu semuanya cantik dan tampan. Tak tahukah kau?”
Bela:”ih! Kamu ini benar-benar pangeran yang aneh! Aneh, dan menyebalkan”.(melempar lap di meja ke wajah pangeran)
Pangeran:”kau ini seenaknya! Lap bau dan kotor begini dilempar ke arahku?!! Tak beradab!”

Mereka berdua saling terlibat adu mulut dan tidak ada yang mau mengalah. Tiba-tiba suara sang peri mengejutkan mereka

Peri:”berhentiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!!!”
Bela dan pangeran tercengang dan kaget melihat sang peri
Peri:”menyebalkan! Kalau begitu kalian akan aku sihir menjadi orang-orang yang akur”.

Cringggggg!!! Dengan ayunan tongkat sang peri semua berubah dan seketika semua terkaget-kaget.

Bela:”kamu siapa?”(tersadar)
Pangeran:”aku pangeran yang disihir dan terkurung di dalam korek api”.
Bela:”oh, begitu. Aku sedang mencari pangeran yang akan kuajak ke pesta dansa temanku. Apa kau mau ikut?”.
Pangeran:”pesta? Aku ingin ikut, aku sudah lama tidak berdansa. Ayo, aku ingin ikut”.

Akhirnya mereka pergi ke pesta dansa bersama

Set 7
Di pesta dansa

Fiola:”heh, anak udik! Benar datang kamu! Masih punya nyali melawanku!”.
Bela:”eh, nenek sihir! Seenaknya ngomongin orang! Aku kemari tak sendiri.. tu pasanganku”.(menunjuk ke arah pangeran).
Fiola:”ih, gak mungkin! Itu kan ganteng… masa iya mau dengnmu yang buruk rupa”.
Bela:”eh! Sembarangan kamu! Nenek sihir sepertimu memang ada yang mau mengajak ke pesta dansa”.
Fiola:”eh! Kamu menantang saya? Aku juga ada kok pasangannya. Tuh!”.(menunjuk ke arah seseorang)
Bela:”halah banyak omong kau ini! Ayo kita buktikan saja siapa yang paling jago berdansa disini!”(menantang Fiola).
Fiola:”yang harusnya bilang begitu akuuuuuu!!!! Kan aku yang buat pestanya!!!”.

Orang yang ditunjuk Fiola tadi bangun dan menghampiri mereka

Agung :”kenapa kalian ini rebut-ribut”
Fiola:”anak udik satu ini menantangku berdansa. Huh menyebalkan betul orang ini!!!”
Bela:”kalau kamu takut bilang saja, tak usah mengadu begitu!!!”
Fiola:”siapa juga yang ngadu, aku tak takut kau tantang berdansa”
Bela:”baiklah! Ayok kita buktikan!”
(Sambil menggandeng pngeran)
Fiola:”oke siapa takut!”
(sambil menggandeng Agung)

Akhirnya mereka berdua ke tengah ruangan dan berdansa dengan pasangannya. Tiba-tiba ditengah dansa fiola keseleo dan terjatuh.

Fiola :”Aduuuuuh!!”

Bela pun berhenti berdansa dan menertawai fiola

Bela :”Ahahaha , mampus kamu. Rasain tuh ! dansa aja gak becus ! ahahaha”
Fiola :”sialan kamu!
Bala :”ahahaha!”
(agung membantunya bangun dan membawa Fiola keluar)
Bela : “wahahahaha”

Sihir ibu peri pun sudah tak berguna lagi. Akhirnya Bela dan pengeran tak akur kembali

Pangeran :”hey! Kau ini kenapa. Tertawa seperti itu!”
Bella :”loh suka-suka aku dong, hahahaha”

Tiba-tiab bunyi jam yang sudah menandakan jam 12. Bella pun teringat korek api terakhir dan penasaran sehingga menghidupkan korek api itu.

Bella :”oh iya korek api terakhir” (mengeluarkan korek api dan menghidupkannya)

Dan semua magis pada malam itu hilang seketika setelah korek api kelima bela hidupkan.

Tidak ada komentar:

Pengikut