Selasa, 21 Februari 2012

dialog dari hati . .

Z  ; apa yang bisa kau jelaskan padaku
M ; …
Z  ; tentang kepergianmu
M ; aku tak pernah pergi
Z  ; kamu tak pernah-lagi- ku lihat, buatku kamu pergi
M ; aku tak pernah benar-benar pergi
Z  ; kau tak pernah ada. Itu berarti kamu pergi.
M ; aku hanya disini.
Z  ; aku tak pernah melihatmu
M ; aku selalu tau apa yang terjadi dengan mu
Z  ; aku tak pernah bisa rasakan hadirmu. Itu berarti kamu tak ada.
M ; aku ada
Z  ; tapi, aku tak pernah rasakan hadirmu. Buatku kamu tak pernah ada.
M ; aku ada. Dalam kenanganmu. Dalam fikiranmu saat kau merindukanku. Dalam segenap marahmu saat kau mengingatku.
Z  ; kau tak pernah nyata ada buatku!
M ; aku nyata. Aku ada. Setidaknya aku menyadari akupernah ada buatmu
Z  ; aku ingin kau nyata. Hadir saat aku merindukanmu, berada disisi ku berbincang ringan. Bukan ilusi. Karenanya aku tak pernah menyadari hadirmu.
M ; Kau selalu tak pernah menyadari hadirku. Seolah aku tak pernah ada buatmu.
Z  ; Kau memang tak pernah ada, selain guratan senyum yang membayangiku
dan masalalu ku bersamamu akan tersimpan di memoriku.
M ; Lupakan.
Z  ; Bagaimana bisa …
M ; Kau pasti bisa. Suatu saat kau akan bisa.
Z  ; Seharunya… Kau bisa? Maksudku… apakah kau benar" melupakan ku?
M ; Hal seperti apa yang seharusnya masih ku ingat tentangmu?
Z  ; Mengapa kau melupakan ku?
M ; Mau tambah squah lime nya lagi? *mengalihkan pembicaraan*
Z  ; Kau tak benar" melupakanku, aku tahu… atau, hanya inginmu! Apa buktimu bahwa kau melupakanku?
M ; Aku pergi dan tak pernah mencari tau keberadaanmu
Z  ; Tapi kau selalu menemukanku . Selalu tau apa yang terjadi dengan ku
M ; Karena aku tahu, kau akan selalu baik-baik saja
Z  ; bagaimana kau tahu, aku selalu baik-baik saja
M ; Karena aku selalu menjumpaimu di fikiranku, dimasalaluku dan kenangan indah bersamamu dulu.
Z  ; seharusnya aku mengingatmu. Bukankah ku katakan bahwa masalalu itu tetap ada ?
M ; aku yang membuat mu tak mengingatmu !!!
Z  ; tak mungkin aku lupa tentangmu.
M ; tapi aku melupakanmu.
Z  ; sudahlah… jujur saja, kau tak pernah benar-benar melupakankukan? Kau hanya tak ingin menemuiku. Kau, lebih tepatnya…. Pergi. Apa alasanmu untuk pergi dan tak memberitahuku?
M ; Karena kau akan baik" saja tanpa aku
Z  ; Aku selalu baik-baik saja.
M ; Aku tau. Itu mengapa aku percaya tak perlu memberitahumu…
Z  ; Aku kehilanganmu…
M ; Aku –tidak- kehilangamu…Tapi, kau berhasil lanjutkan kehidupanmu
Z  ; Juga dengan mu..Jadi…
M ; Lanjutkan hidupmu…
Z  ; Apa maksudmu dengan menjauh dan sekarang tiba" datang di kehidupanku lagi ???
M ; Sekedar meyakinkan bahwa aku nyata buatmu, dan aku telah lama pergi darimu.
Z  ; Lalu?
M ; Sadari saja itu, kemudian lupakan aku. Tak perlu berurai air mata, tak perlu sumpah serapah. Percaya saja pada apa yang kau temui sekarang. Kau mencintainya, bukan?
Z  ; Tapi aku merindukanmu…
M ; Aku merindukanmu… tapi kau lebih merindukannya untuk hadir dalam hidupmu sekarang, bukan?
Z  ; Aku tahu, seberapa besar keinginanku agar kau senantiasa dekan denganku lagi . . .
M ; Kau mengharapkannya…
Z  ; sama sepertimu untuk terus ada dalamingatan tentangku.
M ; Pupuskan harapmu atasku…
Z  ; Untuk semua masalalu yang pernah kau bagi dengan ku? Untuk semua hal yang pernah menjadi bagian mu? Menurutmu, itu tanpa makna?!
M ; Waktu berlalu, dan hidup berganti.
Z  ; Aku masih menyimpanmu dalam sudut hatiku. Dalam lorong pikiranku. Mengunci mati keberadaanmu disana.
M ; Itu pilihanmu!
Z  ; Lalu??? Apa inginmu…
M ; Apa yang juga jadi inginmu…
Z  ; Melupakanmu?
M ; Melupakanku…
Z  ; Memaafkanmu?
M ; Maafkan dirimu…

……………. *hening dengan seruputan ringan-senandung angin-sayup percakapan-*.............

Z  ; Aku memaafkanmu..
M ; Kau memaafkan dirimu sendiri.
Z  ; Aku memaafkanmu… untuk tak pernah memberitahuku apa salahku, untuk penjelasan yang tak pernah kau beri padaku.
M ; Maafkan dirimu sendiri…
Z  ; Maafkan aku, untuk semua hal yang tak pernah bisa ku mengerti. Untuk waktu-waktu yang kuhabiskan untuk mengenangmu –dan tetap tak bisa mengerti diirmu-, untuk kesempatan yang tak pernah kuambil untuk mencarimu.
M ; kau tak perlu mencariku. Seharusnya tau dimana kau bisa menjumpaiku.
Z  ; Maafkan aku, Tapi aku tak pernah tau..
M ; Itu berarti, kau telah bertumbuh tanpa aku. Kau tak lagi membutuhkanku.
Z  ; Aku membutuhkanmu… menjawab semua misteri di masa laluku. Menjelaskan segudang kesalahanku.
M ; Tak perlu penjelasan, karena kau tak pernah salah. Itu keputusanku. Itu keinginanku; melupakanku.
Z  ; Baiklah, setidaknya aku mengerti, bahwa inginmu untuk melupakanku.
M ; Lanjutkan hidupmu…
Z  ; Hidupku terus berlanjut, selalu dengan episode baru
M ; Seharusnya begitu
Z  ; Juga denganmu.
*************************

NASKAH DRAMA




NASKAH DRAMA


NAMA KELOMPOK :
AYU DIAN PAMUNGKAS BERPERAN SEBAGAI PERAMAL
BERLIANA MEYTIARAULI. S BERPERAN SEBAGAI GADIS KOREK API
HERIYANSYAH BERPERAN SEBAGAI KAKEK 
M. SHAZA FEBRI. R BERPERAN SEBAGAI PANGERAN
MARETIYA AZZAHRA SANI BERPERAN SEBAGAI IBU
NADIA RAYHANA . T BERPERAN SEBAGAI ORANG SOMBONG
WINDA PUSPITA DEWI BERPERAN SEBAGAI RENTENIR


GADIS KOREK API
Prolog:
Bella adalah seorang gadis yatim piatu yang hidup sendirian di rumah peninggalan orang tuanya.
 
Setting 1:
Pagi hari di sekolah, sedang ramai pembicaraan mengenai undangan pesta ulang tahun seorang cewek yang cukup tenar di sekolah itu yang bernamaFiola. Ia mengundang semua orang di sekolah itu, yang datang pada pesta itu harus memiliki pasangan atau jika tidak maka tidak diperbolehkan ikut serta. 
 
Fiola :”Hei, datang ya semua…!!! Ke pesta ulang tahunku yang ke-17. Jangan lupa bawa pasangan masing-masing atau kalian hanya akan berdiri di luar pagar dan menkmati pesta diluar, HAHAHAHA.”
Bela : “Huh !Sombongnya dirimu itu Fiola ! baru mengadakan pesta seperti itu saja sudah sombong !” (melirik sombong)
Fiola : “ Heh! Memangnya kenapa ? gak suka ?! Gak suka ya gak usah datang , susah amat !”
Bela : “Nah ! kamu pikir syarat konyolmu itu membuatku takut, hah ? hoho .. Sorry ya ! Banyak yang mau jadi pasanganku”.
Fiola : “ih masaa ? Buktiin kalau gitu , datang besok dan bawa pasanganmu ! Gimana ?
Bela : “Kau kira aku takut ? ayo ! akan aku buktikan nanti ! kau lihat saja setampan apa pasanganku !”

Set 2
Di perjalanan menuju rumah .
.
Bela : “Aduh, dapat dimana ini pangeran tampan yang mau ke pesta dengan aku ? Emangnya ada yang mau ? Itu pertanyaannya ?”

Ternyata di perjalanan pulang , Bela bertemu dengan seorang nenek tua yang sangat aneh 
 
Nenek : “Hei kamu ! kemari cepat !”
Bela : “Ih, memang nenek siapa ? Nyuruh-nyuruh saya seperti itu kenal juga engga !”
Nenek :” Makanya kenalan dulu , kemari cepat !”

Bela pun menghampiri nenek itu .

Bela : “Kenapa sih nek ?”
Nenek : “ Aku ini peramal , bukan sekadar nenek tua yang kamu kira!”
Bela : “Ohya ? apa iya nenek peramal ? pasti nenek orang sakti ya ? Waah aku mau minta tolong deh kalau gitu ..”
Nenek : “ Nah ? Kenapa kamu jadi minta tolong . Padahal tadi kamu marah-marah !”
Bela : “Hehehe , yak an tadi belum kenal , kalau sekarang sudah akrab “
Nenek : “ Akrab ? Ih .. males banget akrab sama kamu .”
Bela : “ Ah nenek , tolong saya dong .. nenek ini pasti orang sakti kan .. yayaya ?”
Nenek : “ Mau minta tolong apa memang ?”
Bela : “ Gini ceritanya , temanku akan mengadakan pesta dan aku di undang. Namun syarat ke pesta itu harus memiliki pasangan. Nah , saya gak punya pasangan nek. Nenek tolongin saya dong dapetin pasangan dalam waktu 24jam .”
Nenek :”udah?segitu saja Masalahnya? Yaahhh… itu mah gampang” (tertawa terkikik)
Bela :”Gampang? Gimana caranya”

Nenek itu merogoh saku dalamnya dan mengambil korek api di dalamnya.

Nenek :nih, pakai korek ini. Ampun buat dapetin pasangan.”
Bela :”korek? Api? Nah nenek ini sudah gila yaa? Mana ada orang muncul dari korek api?”
Nenek :”weitsss… coba dulu nanti baru kamu tahu hasilnya”
Bela :”gak yakin deh berhasil, tapi ya sudah deh saya coba dulu, makasih nenek!”
Nenek ;” eh, mau kemana? Bayar dulu dong, zaman sekarang mau gratisan?”
Bela :”lho? Bayar juga? Kan tadi nenek yang manggil saya. Masa saya bayar?”
Nenek :”saya juga butuh uang, udah mana cepet bayar!’’
Bela :”aduh, ini nenek ternyata matre juga”.(mengeluarkan uang)
Nenek :”kalo gak matre di dunia ini miskin tau”.
Bela :”hehehe iya juga yaa, makasih yaa nenek.”

Set 3
Sampai di rumah Bela mencoba korek itu 
 
Bela :”masa sih ini korek bisa datangin pangeran? Setahu saya korek mah fungsinya buat ngidupin api, buat bakar sampah, masa tiba-tiba keluar pangeran? Ah, coba aja deh itu nenek kan sakti siapa tahu aja beneran”.
(bela menghidupkan korek api pertama)

Wusshhhh!!! Suara datang muncul kakek si Bela yang sudah meninggal

Hansen:”bela cucuku apa kabarmu?”
Bela :”lho? kok kakek disini? Kakek kan seharusnya sudah di alam baka”.(ketakutan)
Hansen:”ikut kakek saja yuk bela! Kakek tidak tega melihat kamu hidup melarat di dunia”.(bergerak menghampiri bela)
Bela :”ih. Gak mau ah! Saya masih banyak dosa kek buat mati, belum siap”.
Hansen:”kakek hidupnya di surga kok, jadi kamu tenang saja”.
Bela :”aduh kek, bela itu sekarang lagi butuhnya seorang untuk pasangan ke pesta dansa. Bukan pasangan buat pergi ke surga. Pokoknya bela gak mau!gak siap!”.
(akhirnya korek pertama pun habis terbakar dan si kakek menghilang sekejap. Bela mencoba menghidupkan korek untuk kedua kalinya)

Wusshhh!!! Suara itu terdengar lagi

Set 4
Bela :”pangeran..pangeran..semoga kali ini pangeran tampan”.(memohon)
Bu lina:(menatap tajam ke arah bela)”bayarrrrrrr utangmuuuuu!!!”
Bela :”lho? Kok ibu bisa disini? Ibu bukannya sudah meninggal 3 hari yang lalu? Kenapa balik lagi? Aduuhhh!!’’
Bu lina:”heh! Kamu yang manggil saya tahu. Sudah jangan banyak bicara! Bayar cepat hutangmu! Dari dulu sampai sekarang hutangmu itu ditumpukkk terus sampai segunung! Cepat bayar!”
Bela :”aduh bu, maaf yaa saya ini sekarang lagi krisis bu.. tak ada uang bu, bener deh. Lagian ibu kan sudah mati, toh kalo memang ibu sudah disana kan uang juga gak berguna kan, mau beli apa memang di alam baka ada kantin?!”.
Bu lina:”ya tentu ada lah di surga itu banyak restaurant tau, bahkan tempat tidur aja ada”
Bela : “wah, keren . . tapi untuk sekarang saya belum ada uang bu, mungkin lain kali aja ya kalau saya udah ada di surga baru saya bayar utangnya. (memasang wajah memelas)
Bu lina:” baiklah kalau begitu saya akan menunggu kedatanganmu”.
Bela :”huh, untung saya pinter ngeles jd gak kena tagih sekarang deh utang saya”.
(akhirnya korek kedua pun habis terbakar dan sang rentenir itu menghilang sekejap. Bela mencoba menghidupkan korek untuk terakhir kalinya)

Wusshhh!!! Suara itu terdengar lebih tenang dan lembut 
 
Set 5
Bela :”wah jangan-jangan ini pangeran, pasti pangeran”.(kegirangan)
Mama :”anakku, apakah ini anakku”.
Bela :”mamaaaa. Ini beneran mama kan ?”.
Mama :”iya nak ini mama, mama kangen sekali dengan mu. Tidak terasa kamu sekarang sudah besar dan sangat cantik nak”.
Bela :”bela juga kangen sama mama, kenapa mama baru sekarang datengnya ? bela kesepian ma di sini”.
Mama :”maaf nak, sebenarnya mama tidak tega meninggalkan kamu di dunia ini maka dari itu mama akan membawamu ke surga sekarang !”.
Bela :”aduh ma, aku tuh lagi butuhnya pangeran kenapa jadi mama yang keluar?”.
Mama :”ayolah ikut mama saja ke alam baka, dan kamu akan hidup bahagia disana dengan mama”.
Bela :”aaah takut ! udah ah ma.. mama tenang aja ya di surga, aku nyusulnya nanti aja kalo amal baik aku sudah segunung. Ya..ya..”. (memohon)
Mama :”baiklah kalau begitu mama akan menunggumu, kamu jaga diri baik-baik ya nak”.
(Wussshhhh !! mama bela pun meghilang dan bela segera menghidupkan sebatang korek api yang lainnya dan sesosok tubuh muncul dan sang pangeran datang).
Set 6
Seorang pangeran muncul bersama peri yang cantik

Pangeran `:”hei, cantik…!”
Bela :”ahhh, akhrinya ketemu juga sama yang benar-benar pangeran”(senyum simpul)
Pangeran:”ketemu? Memang lagi cari siapa?”
Bela :”cari pangeran tampan yang bisa diajak ke pesta dansa nanti”
Pangeran:”ih, demi apa saya ganteng?”(tertawa)
Bela :”gak banget-banget sih sebenarnya. Tapi seenggaknya kan gak malu-malu in kalo dibawa.(tertawa).
Pangeran:”siapa bilang saya mau ke pesta sama kamu. Pangeran tampan seperti saya ke pesta bareng gadis buruk seperti kamu”.
Bela:”buruk?!!!! Heh! jangan sok kegantengan ya kamu! Aduuhhhhh kenapa dari tadi gak ada yang benar sih yang keluar! Wuh! Susah benar cari orang yang benar!”(menggerutu).
Pangeran:”lho?!! Kok kamu jadi marah-marah? Gak suka? Gak terima? Sana ngadu pengadilan!”(marah-marah)
Bela:”pengadilan?? Sejak kapan di dunia pangeran ada pengadilan?. Eh! Lagian itu orang siapa sih yang kamu bawa? Dari tadi Cuma berdiri senyum-senyum kaya orang gila disana”.
Peri:”heh! jangan sembarangan kamu! Cantik begini dibilang orang gila”(menggerutu)
Pangeran:”iyaa, cantikan dia tahu dari kamu! Seenaknya menghina orang!”
Bela:”kalian ini pasangan aneh! Satunya ngotak satunya nyebelin cocok benar!”
Pangeran:”lho? Kamu kok jadi marah? Memang orang-orang yang muncul denganku itu semuanya cantik dan tampan. Tak tahukah kau?”
Bela:”ih! Kamu ini benar-benar pangeran yang aneh! Aneh, dan menyebalkan”.(melempar lap di meja ke wajah pangeran)
Pangeran:”kau ini seenaknya! Lap bau dan kotor begini dilempar ke arahku?!! Tak beradab!”

Mereka berdua saling terlibat adu mulut dan tidak ada yang mau mengalah. Tiba-tiba suara sang peri mengejutkan mereka

Peri:”berhentiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!!!”
Bela dan pangeran tercengang dan kaget melihat sang peri
Peri:”menyebalkan! Kalau begitu kalian akan aku sihir menjadi orang-orang yang akur”.

Cringggggg!!! Dengan ayunan tongkat sang peri semua berubah dan seketika semua terkaget-kaget.

Bela:”kamu siapa?”(tersadar)
Pangeran:”aku pangeran yang disihir dan terkurung di dalam korek api”.
Bela:”oh, begitu. Aku sedang mencari pangeran yang akan kuajak ke pesta dansa temanku. Apa kau mau ikut?”.
Pangeran:”pesta? Aku ingin ikut, aku sudah lama tidak berdansa. Ayo, aku ingin ikut”.

Akhirnya mereka pergi ke pesta dansa bersama

Set 7
Di pesta dansa

Fiola:”heh, anak udik! Benar datang kamu! Masih punya nyali melawanku!”.
Bela:”eh, nenek sihir! Seenaknya ngomongin orang! Aku kemari tak sendiri.. tu pasanganku”.(menunjuk ke arah pangeran).
Fiola:”ih, gak mungkin! Itu kan ganteng… masa iya mau dengnmu yang buruk rupa”.
Bela:”eh! Sembarangan kamu! Nenek sihir sepertimu memang ada yang mau mengajak ke pesta dansa”.
Fiola:”eh! Kamu menantang saya? Aku juga ada kok pasangannya. Tuh!”.(menunjuk ke arah seseorang)
Bela:”halah banyak omong kau ini! Ayo kita buktikan saja siapa yang paling jago berdansa disini!”(menantang Fiola).
Fiola:”yang harusnya bilang begitu akuuuuuu!!!! Kan aku yang buat pestanya!!!”.

Orang yang ditunjuk Fiola tadi bangun dan menghampiri mereka

Agung :”kenapa kalian ini rebut-ribut”
Fiola:”anak udik satu ini menantangku berdansa. Huh menyebalkan betul orang ini!!!”
Bela:”kalau kamu takut bilang saja, tak usah mengadu begitu!!!”
Fiola:”siapa juga yang ngadu, aku tak takut kau tantang berdansa”
Bela:”baiklah! Ayok kita buktikan!”
(Sambil menggandeng pngeran)
Fiola:”oke siapa takut!”
(sambil menggandeng Agung)

Akhirnya mereka berdua ke tengah ruangan dan berdansa dengan pasangannya. Tiba-tiba ditengah dansa fiola keseleo dan terjatuh.

Fiola :”Aduuuuuh!!”

Bela pun berhenti berdansa dan menertawai fiola

Bela :”Ahahaha , mampus kamu. Rasain tuh ! dansa aja gak becus ! ahahaha”
Fiola :”sialan kamu!
Bala :”ahahaha!”
(agung membantunya bangun dan membawa Fiola keluar)
Bela : “wahahahaha”

Sihir ibu peri pun sudah tak berguna lagi. Akhirnya Bela dan pengeran tak akur kembali

Pangeran :”hey! Kau ini kenapa. Tertawa seperti itu!”
Bella :”loh suka-suka aku dong, hahahaha”

Tiba-tiab bunyi jam yang sudah menandakan jam 12. Bella pun teringat korek api terakhir dan penasaran sehingga menghidupkan korek api itu.

Bella :”oh iya korek api terakhir” (mengeluarkan korek api dan menghidupkannya)

Dan semua magis pada malam itu hilang seketika setelah korek api kelima bela hidupkan.

Senin, 20 Februari 2012

SADARLAH ???

                                         
                                                              ATAU


    Sebuah pohon rindang dengan dedaunan yang rimbun atau sebuah Pohon kering tanpa daun.
Pernahkah kita mencoba untuk menelaah apa tujuan hidup kita, apa yang ingin kita capai hari ini, untuk esok dan untuk masa depan kita?

     Apa yang kita lakukan hari ini adalah awal untuk kita melanjutkan hari esok, perjalanan tidak akan mundur ia akan selalu maju dan melaju ke arah depan. Waktu tak kan berpaling kembali ke masa lalu. Itu semua hanya mempunyai satu kepantasan untuk dikenang serta pembelajaran menuju pendewasaan diri serta wawasan dan bijaknya kita menanggapi kehidupan. Seperti malam ini ia akan lewat dan digantikan oleh pagi dan ia takkan kembali.

    Aku teringat pada seorang temanku yang kalian akan tahu sebuah kehidupan keras yang begitu menyiksa bila melihatnya. Pagi hari ia harus membantu kakaknya untuk memulai hidup di setiap paginya, ia bangun dimana anak seusia dia belum bangun, ia bekerja dimana anak seusia dia masih asik dengan permainan kelereng, petak umpet dan sebagainya. Ia tersenyum manis dengan penuh kejujuran walaupun peluh membasahi sekujur tubuhnya dimana mungkin anak lain seusia dia bila merasakan hal itu akan menangis dan kembali pada peraduan orangtuanya.

    Hingga hari ini bila kuingat hal itu masih tersimpul senyum bangga dan iri hatiku melihat semangat yang begitu besar dari seorang yang hingga hari inipun senyuman jujur yang dulu kulihat, masih sama persis tidak berubah. Aku bangga akan prestasi yang ia miliki, aku bangga pada kehidupannya yang keras dalam perjuangan hidup, aku bangga bahwa ia bukanlah seorang yang mudah menyerah pada nasib. Terakhir kubertemu dia di sebuah jalan dekat rumahku. Dan sifat bersahaja dan lembutnya tak berubah. Senyum itu masih tetap kulihat.

     Apa yang bisa pelajari dari satu kisah pendek ini? ‘Tak ada’ kita hanya membaca saja setiap sebuah kisah kita dapat dari email, dari sebuah percakapan, dari sebuah curahan hati atau hanya dari sekedar melihat acara televisi. Saat itu kita katakan ‘subhanallah’ seandainya kita bisa membantu, seandainya aku bisa seperti dia, seandainya…seandainya..seandainya. tanpa perwujudan dan usaha. Itu yang banyak terjadi dalam hidup kita. Kita hanya bisa berandai-andai. Hasilnya ‘nihil’.

    Apa inti dari sebuah kisah teladan atau sebuah kisah yang inspiratif dibuat? Semua itu hanya bertujuan satu ‘ membuat kita yakin akan setiap hal yang kita ambil keputusan didalamnya dan dari keyakinan itu menimbulkan kesungguhan dari dalam diri kita untuk menjadikannya realita bukan sekedar mimpi tanpa makna’. Inilah mau jadi pohon rindang atau Pohon tanpa daun?

    Pohon rindang yang ia bisa menaungi setiap orang yang berteduh dari panas dan hujan padanya atau hanya sebuah pohon tanpa daun yang tak dapat menaungi dari panas dan hujan yang menghadang.
‘Suatu ketika aku meletakkan sebuah pecahan cermin menghadap langit. Maka ketika kulihat cermin itu aku melihat langit di dalamnya. Ketika kuletakkan cermin itu menghadap air maka aku melihat air di dalamnya. Ketika kuletakkan ia menghadap bumi maka aku melihat bumi di dalamnya. Hari ini kuletakkan sebuah cermin hatiku dan cermin kepercayaanku padamu, apa yang akan kulihat di dalamnya?

INI BUKAN PUISI ATAU CERPEN MELAINKAN SEBUAH CURAHAN

malam ini bulan bersinar terang banget, gw senang liatnya langit cerah bahkan bintang aja mengalah pada sinar rembulan…bintang terlihat lemah…tak mampu berdaya upaya untuk membalas cahaya bulan yang sebenarnya hanya meminjam sinar…

malam ini…di awal malam aku mengeluarkan diriku aku terkena rintikan hujan…ternyata rintikan hujan itu memberi suatu pertanda…pertanda yang hanya aku yang akan mengetahuinya….
menjelang hari berganti malam ini aku mendapat pertanyaan besar tentang diriku yang menghujam begitu kuat…setelah sahabatku pergi dan aku menyendiri…pertanyaan yang hanya diriku dan takdirku yang akan memberitahuku bersama iringan waktu…

aku….ya aku…bukanlah seorang istimewa dan wah…
aku…ya aku bukanlah orang yang mempunyai kelebihan yang patut dikagumi…
aku..ya aku…ibukulah yang patut mendapat kekagumanku karena beliau tak pernah mengeluhkan seperti apa diriku beliau hanya tau bahwa beliau harus membuatku menjadi orang benar dan tangguh…
Esok adalah hari selanjutnya dari rentetan hari-hari di dalam usia yang dititipkan padaku…

aku tak tahu apa yang akan terjadi, apa yang akan kulakukan dan apa yang akan ada serta hadir dalam hidupku…
tapi aku hanya akan tetap berjalan padanya dan takkan menyerah pada keadaan yang mungkin akan membuatku terpuruk serta tenggelam…
sampai kapanpun aku takkan membuat diriku ini lemah…aku takkan membuat diriku ini seperti parasut ia akan berkembang dengan dikembangkan orang dan akan kembali dilipat dan dimasukkan ke dalam tas yang sama selama bertahun2 hingga akhirnya ia dicampakkan dan usai…
mungkin ini adalah sebuah tulisan aneh yang tak punya kekuatan mendasar yang dapat memperngaruhi namun tulisan ini adalah sebuah kejujuran hati yang terdiam…

aku ingin selalu ada penopang disampingku yang selalu ingatkan aku untuk menjadi kuat dan kuat…
penopangku saat ini telah membuatku lebih kuat namun terkadang ia mematahkannya….

Minggu, 12 Februari 2012

love at first sight



Do you believe in love at first sight?
Do you believe in love from the very first night?
Do you believe that two hearts can beat as one?
Before they even meet their lives have begun?
Do you believe that heaven can happen when you meet?
Do you believe that love can be instantly complete?
You were my love at first sight
From the first moment it felt so right
That you would be my knight
Was it my knight or was it all night?
Because when you laid eyes on me
I knew that we would be
ONE in love, that for real kind of love
That love most people only dream of.
It was like I already knew you so well
Like lifetime friends anyone could tell
Butterflies were there from that very first date
We both felt like we were truly soul mates.
This love at first sight goes from the depths of my soul
From the tip of my nerves to the existence of my whole
This love starts at the core of my most secret place
And ends at the outer realms of you tracing my face
You became a part of me when you looked at me
We became one when you whispered my name tenderly.
It was truly love at first sight
We are unstoppable in this life of fun
You’ve taken my hand as your Queen for life
And I promise to make you the very best wife
And as my King I know that you will too
Work hard to make all of our dreams come true.

Pengikut